Via Pixabay |
Diantara teman-teman kamu, saya jamin ada salah satunya yang masih punya sifat kekanak-kanakan. Kamu pasti agak risih dan heran kalau lihat tingkah dan ucapan teman kamu itu seperti anak bocil (bocah cilik). Padahal usianya sudah dewasa. Tapi kok sifatnya kepater dianak-anak?. Apa penyebabnya kurang nonton film dewasa?.
Sifat kekanak-kanakan atau istilah bulenya childish, sebenarnya adalah hal yang wajar. Setiap orang pasti ada sifat tersebut. Sedewasa apapun. Meskipun kecil kadar kekanak-kanakanya. Tapi kalau sudah keterlaluan childish nya, itu yang enggak wajar. Paling tidak, waktu sudah sekolah SMA sudah ada tanda-tanda sifat kedewasaan. Kalau masih nempel ke anak mamiannya, berarti positif mengidap childish.
Tanda seseorang masih kekanak-kanakan
Pada artikel ini, mari kita ulas tanda-tanda sifat kekanak-kanakan. Syukur-syukur kamu tidak memilikinya. Kalaupun punya, kita bahas lagi jalan keluarnya. Kasian kamu yang sudah capek-capek tumbuh dewasa, tapi masih cildish juga. Walaupun sifat yang kayak begituan adalah hak setiap orang, tapi masak iya mau seperti anak kecil melulu.
Manja sekaligus egois
Seperti anak kecil pada umumnya, ingin dimanja sama orang tua. Yang buat beda sifat kekanak-kanakan pada orang dewasa adalah semua keinginannya harus dilayani dan selau ingin dimengerti. Dengan kata lain kekanak-kanak itu mengarah pada sifat egoisme. Karena kebiasaan sewaktu kecil sampai umur mimpi basah masih dimanja, minta ini itu harus dituruti. Akhirnya ya sampe dewasa kebawa.
Jadi, bagi kamu yang udah punya anak agak gede. Latihlah hasil prosesmu (sibuah hati -red) bisa mandiri. Hal-hal kecil yang biasanya harus dituruti suruh saja dia kerjakan sendiri. Tapi masih dalam pengawasan kamu sebagai orang tua.
Suka menyalahkan
Kamu masih ingat masa kecilmu? Saat ingusmu yang asin manis itu kamu jilati? Kalau masih ingat, tentu kamu juga masih belum lupa menyalahkan orang tua atau teman saat semua tidak seperti yang kamu inginkan. Mereka masih mudah menyalahkan sekitar dari pada mencari solusi. Semoga pembaca tidak ya!.
Suka mengeluh
Yang namanya hidup, pasti ada saatnya keadaan yang mudah dan sulit dijalani. Orang kekanak-kanakan lebih memilih mengeluh (sambat –bahasa Jawa). Untuk sekedar mengeluh satu dua keluhan mungkin masih wajar, tapi kalau sudah ngromet terus tentang keadaan itu bisa dibilang kekanak-kanakan. Bagaimana dengan kamu?.
BACA JUGA: Contoh Sikap Kedewasan
Tidak punya pendirian
Mereka yang childish mudah dipengaruhi oleh orang lain. Pendiriannya roboh karena sering berubah-ubah. Sulit bagi mereka menjaga tujuan secara konsisten. Orang lain ngomong kedia begini berubah, orang ngomong begitu balik lagi ke pendirian yang lama. Istilahnya “sore kedelai, siangnya tempe”.
Alergi ngobrol serius
Sama seperti anak kecil. Orang dewasa yang terinfeksi kekanak-kanakan susah diajak ngobrolin hal-hal serius. Maunya ngobrolin mainannya dan candaan. Baginya hidup adalah keceriaan terus menerus.
Tidak punya tujuan
Jika sudah enggak bisa diajak ngobrol serius, akan menjalar ke tidak punya tujuan hidup dan masa depan. Karena mereka berpikiran masih ada sumber pengharapan. Orang tua. Jadi masa depan itu adalah selow selow ajah. Pikir keri (nanti).
Jangankan bisa komitmen, tanggung jawab saja tidak tahu.
Menghadapi dan jalan keluarnya
Sama seperti anak-anak yang masanya telah kamu lewati. Anak-anak cenderung minta dihadapi dengan cara yang keanak mamian. Karena sifat mereka yang mudah tersinggung. Ubahlah mereka kalau kamu mau bantu ( sebagai teman sejati atau sebagai orang tua), dengan cara-cara yang secara tidak sadar mereka bisa merubahnya sendiri kebiasaan childish nya menjadi orang yang mandiri dan secara psikologis bisa berfikir kalau dia sudah dewasa. Tanamkan pada mereka pertanyaan kalau melakukan tanda-tanda sifat kekanakan diatas, apa nggak malu? kan sudah dewasa.
Terlepas dari berhasil atau tidak. Artikel ini mudah-mudahan bisa membantu pembaca sekalian. Wabilahi taufik walidaiyah.
No comments:
Post a Comment
Komentarlah yang sopan. Tidak mengandung SARA, link aktif, serta mengandung unsur spam