Sering kita meremehkan hal-hal yang sepele. Memandang rendah sesuatu yang terkesan tidak berguna. Mengabaikan makna yang tersirat pada suatu hal, yang padahal didalamnya terdapat dedikasi bernilai tinggi bila kita resapi. Sebuah filosofi dari benda sederhana tapi sangat berguna. Sendal jepit. Benda dengan harga murah sekaligus vital bagi alas kaki saat kemana-mana.
Sendal jepit memanglah hanya sebatas alat pemisah antara telapak kaki dan Bumi. Sebuah alat akal-akalan manusia yang dibuat supaya tapak kaki tetap swallow dari segala marabahaya, entah itu bahayanya menginjak kotoran ataupun benda-benda tajam yang bisa melukai kaki. Padahal kaki manusia sudah diberkahi mata kaki, meskipun merem terus. Seharusnya jika ada bahaya seperti itu bisa mengelak dong ya. Tapi begitulah. Toh kenyataanya sandal jepit juga sudah terlanjur diciptakan. Murah, simple namun punya nilai gunaan yang tinggi.
Ngomongin sandal jepit tentu tidak ada habisnya. Seperti yang disebutkan diawal tadi, bahwa sandal jepit memiliki nilai filosofi yang bisa kita ambil kebaikannya. Apa sajakah itu
BACA JUGA: Alasan Konyol Malas Mandi
Sendal jepit itu setia dan sabar
Sandal jepit sering kita jumpai didepan pintu. Ia dengan sabar menunggu dipakai pemiliknya. Meski lama menunggu ia tetap setia diam ditempat. Sandal jepit memang benda mati, tapi nilai kesetiaan dan kesabarannya bisa kita terapkan dikehidupan sehari-hari. Bahwa jika kamu sudah ada yang memiliki tetap setialah dengan dia. Namun bila kamu masih jomblo ngenes. Bersabarlah. Semua akan indah pada waktunya.
Tidak nyaman dipakai bila beda sebelah
Akan aneh bila kamu pakai sandal beda sebelah. Kaki kanan pakai ukuran 7, kaki kiri pakai ukuran 9. Beda warna lagi. Pastinya, tidak nyaman dipakai. Serupa sandal jepit, kita mestinya mencari sesuatu itu yang nyaman dan tidak aneh. Kalau sudah nyaman ya tidak usah aneh-aneh. Mempelajari diri sendiri dan memantaskan diri mungkin inilah makna yang bisa kita ambil pelajaran dari sepasang sandal jepit.
Harganya memang murah, tapi tak rela kehilangannya
Pernahkah kamu masuk ke warnet atau masjid, pas pulangnya sudah raib sandal jepitmu. Ilmu pertama yang bisa kamu keluarkan adalah ilmu ikhlas kehilangan. Lebih dari itu kamu pasti tidak rela, karena memang sendil jepit begitu vital kegunaannya. Meski murah belinya, rasa dongkol sedikit banyak agak tersisa.
Pelajaran kedua ialah hargailah terus dia meskipun mudah mendapatkannya. Karena dia bisa saja pergi kapan waktu. Entah itu pergi beda tikungan denganmu atau apalah lainya yang bisa membuatmu sangat kehilangan sesuatu yang sebelumnya mudah kamu raih.
Meski talinya putus. Masih diupayakan memperbaikinya
Harganya yang murah memang sering buat tali sandal jepit gampang rusak. Walaupun sekedar dipakai didalam rumah. Maklum yah, bahan yang digunakan pastinya kan juga yang low cost (baca: irit). Filosofinya adalah sama seperti kita menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam hubungan pasti ada situasi pasang surut atau hubungan yang rusak. Lewat filosofi sandal jepit ini kita diajarkan supaya selau memperbaiki hubungan yang rusak demikian itu. Kan kalau sudah baikan dianya bisa diajak maem baso bareng terus dia yang bayarin.
BACA JUGA: Disebaik Apapun Kamu Juga Ada jahatnya
No comments:
Post a Comment
Komentarlah yang sopan. Tidak mengandung SARA, link aktif, serta mengandung unsur spam